AKSI NYATA
Menggiatkan Literasi
Terbimbing
Di Masa Pandemi
A. Latar
belakang.
Kegiatan
literasi merupakan kegiatan yang sejalan dengan gerak laju pendidikan sekolah. Bahkan
kegiatan literasi sudah seharusnya membudaya di kalangan guru dan murid. Pemerintah melalui kemendikbud telah
melakukan terobosan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajar
sepanjang hayat, dengan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah di Masa Pandemi
Covid-19.
Salah satu tujuan gerakan literasi sekolah
adalah untuk menumbuhkan minat dan keterampilan baca pada murid serta
diharapkan mampu memperkuat pertumbuhan budi pekerti. Dengan seringnya membaca,
seorang murid akan terbiasa mengenal nilai-nilai yang terkandung dalam bacaan,
untuk selanjutnya dapat mempengaruhi karakter murid.
Program besar dari kegiatan literasi ini
adalah memaksimalkan keberadaan perpustakaan sekolah sebagai aset terbesar
dalam menyumbangkan budaya literasi di sekolah. Namun, sehubungan dengan masa
pandemi, maka kegiatan literasi ini menyasar pada aktivitas literasi murid di
rumah melalui bimbingan dan peran serta orang tua.
Kegiatan literasi sangat penting bagi murid
sekolah, apalagi sekolah dasar. Dengan kompetensi literasi, mereka akan mampu
mengusai ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan nilai-nilai kearifan
lokal dan global. Maka dari itu, walaupun anak-anak belajar dari rumah,
literasi harus tetap digiatkan.
B. Deskripsi
Aksi Nyata.
Guru memberikan tugas kepada murid melalui
WhatsApp. Tugas yang diberikan berupa membaca buku yang ditentukan oleh guru.
Tahapan yang dilakukan murid adalah: 1) Murid membaca teks bacaan pada buku
cetak. 2) Murid menyalin (menuliskan kembali) atau meresume teks bacaan tadi ke
dalam buku tulis. 3) Setelah selesai ditulis, murid membacakannya kembali dari
yang ditulisnya di buku tulis.
Ketiga tahapan literasi ini memberikan
penguatan ingatan pada murid atas materi yang dibacanya. Karena dilakukan
secara berulang dengan konten yang sama.
C. Hasil
Dari Aksi Nyata Yang Dilakukan.
Pemberian tugas literasi oleh guru melalui WA dapat
direspon positif oleh orang tua murid. Orang tua murid memberian pendampingan
kepada putra-putrinya dalam kegiatan literasi di rumahnya.
Sebagai umpan balik, setelah kegiatan
literasi selesai, orang tua/murid mengirimkan dokumentasi kegiatan kepada guru
yang memberi tugas.
D. Pembelajaran
dan Rencana Perbaikan.
Kegiatan
literasi bagaimana pun teknisnya dapat memberi manfaat pada murid. Kegiatan
literasi yang dilakukan di masa pandemi ini membuka jalan bagi paradigma
pendidikan sepanjang hayat. Belajar dapat dilakukan kapan pun, dimana pun,
dengan siapa pun.
Untuk
program literasi kedepan, saya merencanakan untuk memaksimalkan peran
perpustakaan sekolah. Sehingga keberadaan perpustakaan sekolah benar-benar
menjadi kekuatan sekolah dalam memberikan perubahan pada ketercapaian belajar
murid di sekolah.
Beberapa hal yang
akan dilakukan ke depan adalah:
1) Membuat jadwal
pengunjung perpustakaan.
2) Membuat pojok
baca.
3) Mencanangkan
program wajib baca (1 minggu 1 buku).
E. Dokumentasi
Proses Dan Hasil Pelaksanaan.
PGP-Angk2-Kabupaten
Brebes-Ali Usman-1.3-Aksi Nyata
(Visi
Guru Penggerak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar