Jumat, 02 Juli 2021

Mewujudkan Kepemimpinan Murid

 

AKSI NYATA

 

Menerapkan Diskusi Kelompok

Dalam Rangka Mewujudkan Kepemimpinan Murid

 

A.    Latar Belakang.

Guru penggerak merupakan aset bagi sebuah satuan pendidikan yang didiaminya. Sebagai aset, seorang guru penggerak diharapkan mampun memberikan perubahan bagi sekolah dan warga sekolah yang bernaung di dalamnya. Untuk itu, perlu penajaman peran guru penggerak melalui serangkaian kegiatan yang memberi pengalaman positif, baik bagi kepala sekolah, rekan sejawat, murid, maupun bagi guru penggerak bersangkutan.

Murid merupakan bahasan yang utama dalam sebuah proses pendidikan. Karena murid menjadi pertimbangan dasar dari perbagai kebijakan yang menyangkut pendidikan. Termasuk didalamnya adalah efektivitas pengelolaan kegiatan pembelajaran di kelas. Pemilihan buku yang memuat konten materi, baik yang utama maupun pendamping. Pemilihan teknik dan metodologi mengajar. Serta bagaimana membangun hubungan guru dan murid ketika di kelas saat pembelajaran luring, maupun pembelajaran jarak jauh (daring) juga mempertimbangkan murid.

Pada masa pandemi seperti saat ini, berbagai macam teknik dan metodologi pembelajaran patut untuk diujicobakan ke murid. Di SDN Rengaspendawa 02 tidak secara total menerapkan pembelajaran daring. Kebijakan yang diambil adalah kombinasi antara luring dan daring. Sehingga guru dapat lebih fleksibel dalam memilih metode pembelajaran yang akan digunakan.  

 

B.    Deskripsi Aksi Nyata.

Terdapat lima peran guru penggerak, yaitu menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, mewujudkan kepemimpinan murid. Diantara peran-peran tersebut hanya satu yang berhubungan langsung dengan murid, yaitu mewujudkan kepemimpinan murid. Peran inilah yang saya pilih dalam melakukan aksi nyata di sekolah.

Kegiatan yang saya lakukan dalam hal ini adalah memberikan tugas kepada murid untuk melakukan diskusi kelompok. Murid dibagi menjadi beberapa kelompok. Dan setiap kelompok mengerjakan tugas yang sama, yaitu tema “Kasih Sayang”. Setiap kelompok disilakan untuk menentukan sendiri ketua kelompok masing-masing. Ketua kelompok berkewajiban memimpin jalannya diskusi, dengan cara membacakan pertanyaan-pertanyaan yang ada di lembar kerja siswa. Sementara anggota kelompok yang lain memberi komentar atau jawaban atas pertanyaan tersebut.

Setelah selesai masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Sementara itu kelompok lain menanggapinya. Setelah itu saya memberikan tanggapan dan refleksi atas proses pembelajaran hari itu. 

 

C.    Hasil dari Aksi Nyata.

Pada kegiatan aksi nyata ini, kegiatan tersebut diatas dapat berjalan dengan baik. Tentu saja sesusai dengan tingkat dan masanya. Diskusi kelompok pada prosesnya memberikan pembelajaran pada anak untuk dapat memimpin proses yang berlangsung. Memimpin diskusi bagi ketua kelompok. Dan memimpin dirinya untuk berperan aktif bagi anggota kelompok.

 

D.   Pembelajaran Dan Rencana Perbaikan.

Diskusi kelompok untuk anak sekolah dasar memerlukan bimbingan dari guru. Jadi, dalam prosesnya, seorang guru tidak dapat membiarkan proses diskusi berjalan secara mandiri, tetapi membutuhkan arahan berupa pernyataan-pernyataan stimulan yang dapat dipahami oleh murid. Sehingga jalannya diskusi sesuai dengan alur yang dibuat oleh guru.

Dalam menyampaikan hasil diskusi, setiap kelompok hanya membacakanya saja sesuai dengan yang tercatat di lembar tugas. Sehingga perlu peran guru untuk menggali lebih jauh dari penyampaian hasil kelompok dengan memberi pertanyaan lanjutan maupun dengan cara lainnya. 

 

E.    Dokumentasi Proses Dan Hasil Pelaksanaan


PGP-Angk2-Kabupaten Brebes-Ali Usman-1.2-Aksi Nyata

(Nilai Dan Peran Guru Penggerak)